Tanduk 188 Slot

Tanduk 188 Slot

قسم العقارات في منصة حراج يتم تشغيلة بواسطة

رخصة فال للوساطة و التسويق رقم 1200006871

ini di sana. Kau bisa segera menumpang pesawat komersial apapun, tidak akan ada yang menghalangi kau melewati pintu imi­grasi, kami akan membiarkan kau tiba dengan aman di HongKong. ”Sayangnya, tidak ada yang boleh menemanimu, Thomas. Da­tanglah sendirian. Kau tidak perlu mengajak gadis wartawan ituke sini. Hingga urusan kita selesai, dia aman di Jakarta. Setelahitu, tergantung pertemuan kita, apakah dia akan dimasukkan kepenjara atau kami membuatnya menghilang begitu saja. Sekalilagi, Thomas, sekali kami melihat kau membawa orang lain,siapa pun itu, pertemuan batal, dan kau tahu risikonya. Tidakada lagi percakapan hingga kau tiba di pelabuhan kontainerHong Kong.” Percakapan diputus dari seberang sana. Aku mendengus me­nahan marah, tidak sempat bertanya lebih detail tentang per­temuan itu. Menghela napas panjang, berusaha mengendalikan emosi. Persis seperti yang kuduga. Mereka ”mengundangku” menye­lesaikan masalah ini. Berharap, sekali tepuk semua urusan selesaihingga ke akar-akarnya. Aku menyisir rambut dengan jemari.Tentu saja mereka akan memilih Hong Kong sebagai lokasi per­temuan. Shinpei, otak dari seluruh mafia hukum berada di sana.Dia juga sekaligus orang yang menjebakku dengan seratus kilo­gram bubuk heroin dan senjata itu. Jenderal bintang tiga ituhanya ”petugas lapangan” dalam permainan ini. Dia yang di­perintah Shinpei menyelesaikan masalah Om Liem. Diperintah­kan untuk membajak konvoi mobil tahanan Om Liem, mem­bawa Om Liem ke Hong Kong, sekaligus memaksaku datang. Aku tahu, pergi ke sana sama saja dengan mendatangi sarang 302mafia. Shinpei jelas bukan hanya orang di belakang seluruhmafia hukum di negeri ini. Dia sekaligus anggota mafia duniahitam di Hong Kong. Tidak semua orang bisa menyediakan se­ratus kilogram bubuk heroin, meletakkan persenjataan lengkap.Aku mengepalkan tinju, tapi aku tidak punya pilihan, merekasudah memberikan deadline, dengan ancaman serius yang me­nyertainya. Ini gila, benar-benar situasi gila yang harus kuhadapi. ”Aku harus segera pergi!” Aku menoleh ke arah Maryam,Maggie, dan Kris yang sejak tadi menatapku, menunggu hasilpembicaraan. Wajah mereka bertiga terlihat tegang. Maryam berdiri, mengangguk. ”Tidak. Kali ini kau terpaksa tinggal, Maryam. Mereka hanyamemintaku datang sendiri. Kau bisa menunggu di kantor Krishingga besok siang.” Aku mengabaikan wajah tidak mengerti Maryam, menoleh kearah Maggie. ”Setelah aku pergi, kau segera hubungi Tante Liem,Meg. Segera bawa beliau ke sini, menunggu bersama Maryam.Kalian semua aman sementara waktu di sini. Aku harus melaku­kan semua ini sendirian.” ”Kau tidak nekat akan mendatangi mereka sendirian, Tho­mas?” Maryam berseru, bertanya sambil mencengkeram lengan­ku. Aku mengangguk. ”Itu sama saja bunuh diri, Thomas!” Maryam berkata dengansuara serak. Wajahnya tegang sekali, bahkan dia hampir me­nangis karena perasaan tegang. ”Aku akan mencari cara agar hal itu tidak terjadi, Maryam.Nah, sekarang dengarkan aku, Maryam.” Aku memegang tanganMaryam, menatapnya. ”Aku tidak punya waktu banyak untuk 303menjelaskan, jadi kaudengarkan baik-baik. Mereka memintakusegera pergi ke Hong Kong, tempat Om Liem ditahan. Merekahanya memberi waktu enam jam. Itu berarti sebelum pukulenam pagi. Jika besok sore tidak ada kabar dariku, aku tidakmenghubungi, berarti hal buruk telah terjadi di Hong Kong.Kauajak Tante Liem pergi ke sekolah berasrama, temui Opa danKadek di sana. Bilang kepada Opa, semua sudah berakhir diHong Kong. Aku, Om Liem, tidak ada lagi kabar beritanya.” Maryam berseru cemas. ”Dengarkan aku baik-baik, Maryam, dengarkan aku dulu.”Aku memegang tangan Maryam erat-erat, menyuruhnya konsen­trasi. ”Setiba di sekolah berasrama, bilang kepada Opa agar ka­lian segera mengemasi barang, bawa seperlunya, tinggalkan yanglain. Kalian berempat pindah ke negara lain, menetap di sana,gunakan identitas baru, nama baru, putuskan semua kontak de­ngan kenalan, kerabat, teman. Dengan demikian semoga merekakesulitan mengejar kalian, karena jelas mereka akan buas menge­jar kalian ke mana pun. Aku minta maaf telah melibatkanmudalam semua kekacauan ini, Maryam. Aku telah merusak karier,masa depan, kehidupan, semua hal berharga yang kaumiliki. Akusungguh minta maaf.” Maryam sekarang menangis, menatapku tidak percaya. Aku melepaskan genggaman tanganku padanya, menoleh kearah Maggie. ”Sekarang pukul dua belas, waktuku hanya enamjam. Kau bisa bantu belikan aku tiket penerbangan ke HongKong, Meg, pukul satu dini hari nanti ada jadwal penerbangansalah satu maskapai ke sana. Semoga aku masih bisa mengejar­nya ke bandara. Kaukirim tiketnya via e-mail.” Aku menghela napas pelan. Lihatlah, mereka bahkan meren­ 304canakan ini dengan matang. Mereka tahu persis aku harus me­ngejar jadwal penerbangan itu, satu-satunya penerbangan yangtersisa. Maggie mengangguk, tidak banyak bicara. Meskipun Maggietidak menangis seperti Maryam, aku bisa merasakan seluruhemosi yang dia rasakan. Marah, bingung, sedih, cemas, semuabercampur aduk dari tatapan matanya. ”Terima kasih sudah membantuku selama enam tahun ter­akhir, Meg. Kau adalah staf paling membanggakan yang pernahkumiliki. Jika besok sore tidak ada kabar dariku, kaukumpulkansemua konsultan senior untuk melakukan pertemuan. Biarkanmereka yang memutuskan nasib perusahaan ini tanpa dirikulagi. Kau aman. Mereka tidak akan mengejarmu. Nah, kalau kaumau, kau juga bisa pindah bekerja di tempat lain, Meg. Sebagaibonus pemutusan hubungan kerja, kau boleh menjual satu ataudua mobil operasional kantor. Uangnya bisa kaugunakan untukjalan-jalan ke Paris, Roma, seperti yang kaucita-citakan selamaini.” Aku mencoba bergurau. ”Kau akan kembali, Thom.” Suara Maggie serak, matanya me­merah. ”Kau selalu kembali ke kantor ini. Sesulit apa pun ma­salah yang kauhadapi. Aku akan selalu menunggu di ruangankerjaku, menunggu kau melintas pintu ruangan, selalu tertawamenatapku, tawa yang amat kukenal.” Aku tersenyum penuh penghargaan. Selain tabiatnya yangselalu berterus terang, ceplas-ceplos, dan suara cemprengnyayang menyebalkan, Maggie adalah teman terbaik yang kumiliki.Dia tidak pernah putus harapan kepadaku. Tidak pernah.Maggie selalu yakin aku bisa melakukan apa pun. Aku menoleh ke arah Kris. ”Sesuai perjanjian kita, kantor ini 305adalah milikmu, Kris. Jadi jika aku tidak kembali dari menghajarpara bedebah itu, kau berhak penuh memutuskan apa yang akankaulakukan dengan kantor dan stafmu. Saranku, tidak semuaorang nyaman berinteraksi dengan orang yang jarang mandi.Mungkin sudah saatnya kau sedikit memikirkan tentang penam­pilan diri sendiri.” Aku tertawa, menepuk bahunya. Kris ikut tertawa—meski nadanya suram dan prihatin. ”Aku merasa terhormat pernah bekerja denganmu, Thomas.”Kris mengulurkan tangan. ”Kau satu-satunya orang yang tidakpernah bertanya kenapa beberapa tahun lalu aku meretas ja­ringan retailer jahat Singapura itu. Kau memercayaiku bahkanpada detik pertama kita berkenalan.” Aku mengangguk. Penjelasan selalu datang dari orang yangtepat, waktu yang tepat. Aku tidak pernah merasa perlu me­maksa Kris menjelaskan soal itu. ”Nah, saatnya berpamitan. Selamat malam, Maryam, Maggie,Kris. Semoga yang terbaik yang akan terjadi beberapa jam kedepan.” Dan sebelum Maryam berseru kencang berusaha mence­gahku, atau Maggie mengatakan sesuatu, atau Kris balas meng­ucapkan salam berpamitan, aku sudah balik kanan, melangkahcepat meninggalkan ruangan besar dengan enam layar komputercanggih. Saatnya menuju arena pertarungan yang aku tunggusejak dua puluh tahun lalu. Saatnya aku memasuki lingkaran merah selebar dua meter didunia nyata—bukan arena klub. Aku petarung sejati. Aku tidakakan pernah mundur selangkah, sebesar apa pun kekuatan la­wan. Demi kehormatan, demi abu hitam papa-mamaku. 306Episode 29 Mengungkit Masa LaluAKU memacu mobilku keluar dari parkiran kantor. Pukul00.05, jalanan kota Jakarta sepi. Speedometer mobil menyentuhangka 150 km/jam, melesat di atas jalan bebas hambatan, menujubandara. Mataku konsentrasi penuh. Kedua tanganku menceng­keram kemudi erat-erat. Aku tiba di lobi keberangkatan internasional lima belas menitkemudian, memarkir mobil sembarangan, meloncat turun, berlarimenuju pintu masuk. Mengabaikan petugas sekuriti yang me­neriakiku agar memindahkan mobil. Astaga, aku tidak punyawaktu untuk melakukannya. Silakan saja kalau dia hendak men­derek paksa mobil itu. Maggie sudah mengirimkan e-mail berisitiket pesawat. Aku membuka e-mail tersebut sambil berlari me­nuju loket check-in. Sejauh ini tidak ada masalah. Dua petugastetap menerima tiketku meski tenggat check-in sudah lewat be­berapa menit. Juga tidak ada masalah di gerbang imigrasi. Pe­tugas memerika surat jalan sementara yang kumiliki, tanpa ba­ 307nyak bicara menstempel dokumen perjalanan, mempersilakankumelintas menuju ruang tunggu keberangkatan internasional. Mereka memegang janji, tidak ada pasukan khusus, tidak adapolisi, atau petugas apa pun yang dikirim untuk menghambatku.Aku lancar menaiki pesawat terbang. Pesawat komersial ber­badan besar itu penuh, entah bagaimana Maggie mendapatkanselembar tiket di menit terakhir. Aku bisa duduk di kelas ekse­kutif seperti biasa. Pramugari ramah menyapa namaku, mena­warkan welcome drink. Aku menggeleng. Dalam situasi sepertiini, aku tidak haus dan lapar. Perjalanan Jakarta-Hong Kong membutuhkan waktu tempuhempat jam. Pukul 01.00 tepat, pesawat itu lepas landas, melesatterbang. Dari jendela pesawat sebelah kursiku, gemerlap cahayakota Jakarta terlihat indah, tidak peduli berapa kali pernah me­lihatnya, itu tetap pemandangan yang menakjubkan, tapi akumenatapnya kosong. Di kepalaku justru hadir kenangan masa lalu itu. Papa Edward dan Om Liem pebisnis yang baik. Mereka me­miliki garis tangan yang hebat. Umur mereka baru dua puluh ta­hun saat mengambil alih toko tepung terigu dari Opa. Saat itu,Papa Edward dan Om

Belanja di App banyak untungnya:

Kata bapak saya... Gak semua jantung pisang bisa diolah... Katanya ada yang berasa pahit Karena alesan pahit itu cabe kritingnya tak masukin semena2😆😆 Padahal pas udah mateng gak ada rasa pahit sama sekali

Kata bapak saya... Gak semua jantung pisang bisa diolah... Katanya ada yang berasa pahit Karena alesan pahit itu cabe kritingnya tak masukin semena2😆😆 Padahal pas udah mateng gak ada rasa pahit sama sekali

Konten baru

Ak888Bet

Ak888Bet

Fale Conosco agora mesmo!

Dgo Adalah

Dgo Adalah

Hành trình DGO được tổ chức du lịch hằng năm dành cho khách hàng là các Nhà phân phối, đại lý tiêu biểu. Nhằm tri ân...

77 Menu

77 Menu

OPEN STEAK SANDWICH AND FRIES  $24

Rtp Pulau88

Rtp Pulau88

This Account has been suspended.

Kejar Slot

Kejar Slot

60 Ditonton Premium27/05/2022

Mcd Bola

Mcd Bola

Mcdbola merupakan salah satu situs agen judi poker yang memberikan permainan seperti poker 88 asia, dominoqq, dan masih banyak lain games yang bisa di mainkan dan tentunya situs poker online di dukung oleh server play yang sangat canggih dan kualitas terjamin aman karena ini merupakan permainan yang di mainkan menggunakan uang asli sudah seharusnya mempunyai sistem yang tinggi dan tidak lupa juga semua permainan ini hanya di mainkan 1 user id saja dan bisa dimainkan juga melalui smartphone android atau ios.

Bola Video

Bola Video

Aparat Tindak Tegas Kafe dan Restoran yang Gelar Nobar Liga Inggris Ilegal di Bali | Liputan 6

Krimer

Krimer

Hai, apakah Anda ingin mendapat 3 unduhan GRATIS lagi per hari?Dapatkan Ekstra 3

Dewanaga

Dewanaga

Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.

Waru Adalah

Waru Adalah

Salah satu kelemahan kayu waru adalah kekerasan relatifnya yang lebih rendah dibandingkan dengan kayu keras lainnya seperti jati atau merbau. Meskipun memiliki kekuatan yang cukup, kayu waru perlu ditangani dengan hati-hati dalam penggunaannya untuk aplikasi yang membutuhkan kekuatan yang tinggi.

888 Bola

888 Bola

Download 888Casino online casino app and enjoy a huge selection of real money games, live casino games, hundreds of slot machines and multiple Blackjack, Baccarat & Roulette tables.

77Dewa

77Dewa

PT Unilever Indonesia Tbk merupakan perusahaan yang bergerak dalam pembuatan, pemasaran dan distribusi fast moving consumer goods (FMCG).

Nama Naila

Nama Naila

Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.

Waw4F

Waw4F

Hai, apakah Anda ingin mendapat 3 unduhan GRATIS lagi per hari?Dapatkan Ekstra 3

Dewi Dewi

Dewi Dewi

Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.

13 Erek2

13 Erek2

Belanja di App banyak untungnya:

Wib Dan

Wib Dan

Wilayah yang termasuk dalam zona Waktu Indonesia Barat diantaranya Jawa, Madura, Sumatera, Kalimantan bagian tengah dan barat. Wilayah WIB didasarkan pada meridian pangkal 105º BT dengan selisih 7 jam dari waktu Greenwich, atau dalam sistem jam digital menjadi UTC+7, Jakarta. Perbedaan dengan zona bagian tengah (WITA) adalah satu jam, sedangkan perbedaan dengan zona bagian timur (WIT) adalah dua jam.

Kapal

Kapal

Dokumen tersebut berisi format surat laporan kapal yang harus diisi oleh nakhoda kapal yang baru tiba di pelabuhan. Surat laporan mencakup informasi tentang kapal, muatan, awak kapal, pelabuhan asal dan tujuan, serta kesehatan awak kapal. Nakhoda diminta menandatangani dan mengembalikan surat laporan tersebut.

Dewalive

Dewalive

dewalive lite login alternatif me | LINK LOGIN ALTERNATIF DEWALIVE Contact us via LiveChat! Link Alternatif Dewalive, Login Dewalive, Aplikasi Dewalive

Usia Jay

Usia Jay

The Eurasian jay was formally described by the Swedish naturalist Carl Linnaeus in 1758 in the tenth edition of his Systema Naturae under the binomial name Corvus glandarius.[2] Linnaeus specified the locality as "Europa" but this was restricted to Sweden by Ernst Hartert in 1903.[3][4] The Eurasian jay is now one of three species placed in the genus Garrulus that was established in 1760 by the French zoologist Mathurin Jacques Brisson.[5][6] The genus name Garrulus is a Latin word meaning "chattering", "babbling" or "noisy". The specific epithet glandarius is Latin meaning "of acorns".[7]